ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sahabat Madura berjumpa kembali kita di situs ini, pada postingan kita kali akan mengenang sebuah sejarah yang menceritakan seorang pahlawan yang perlu kita ambil hikmahnya. berikut sekilas cerita
Ali Bin Abi thalib.كرم الله وجهه
Ketika terjadi perang uhud mayat-mayat bergelimpangan di segenap penjuru. tidak satupun yang utuh. dari pihak suhada' muslimin, korban-korban perang mirip bangkai bangkai yang di makan binatang buas. Sungguh mengerikan. Pihak musuh ysng di pimpin oleh dua panglima quraisy yang gagah perkasa,
Khalid bin walid dan Iqrimah bin abi jalal, yang mengamuk bagaikan macan-macan gurun pasir yang haus darah. Rasulullah telah terluka. Hamzah Pamannya, telah di bantai oleh wasya, tangan kanan hindun istri Abu Sofyan. Wasya bukan hanya membunuh pahlawan utama kaum muslimin itu, bahkan mengorek jantungnya dan di serahkan kepada majikannya. oleh hindun jantung hamzah di kunyah mentah-mentah sebagai pelampiyasan dendam lamanya.
Ali bin Abi thalib terlibat pertarungan dengan seorang panglima musyrik yang tangguh. Dia seorang yang cekatan dan lihai dalam menggunakan pedang, baik di atas kudanya maupun di medan pasir yang terik. Darah Ali bin Abi Thalib yang terlibat pertarungan, pakaiannya telah tercabik-cabik, perisainya terlempar jauh. kelebatan pedang lawan menyambar-nyambar bagaikan kilat, maut mengancam jiwanya. Ali benar-benar dalam bahaya yang sangat gawat. Dalam suatu kesempatan, Ali berhasil menangkis pedang lawan yang mengarah kelehernya, dan dengan cepat ia berhasil menggunting kaki panglima musyrik itu. Orang kafir itu menjadi terkejut, ia tidak menduga akan mendapat serangan semacam itu, Maka ia terguling jatuh dan pedangnya terlepas yang segera di tendang oleh Ali. kemudian pahlawan kaum muslimin muda itu dengan gesit melompat ke atas tubuh lawannya.
Di cabutnya pisau pendek dari pinggangnya, dan tangannya yang sudah terangkat tinggi siap untuk menghujamkan pisaunya ke jantung musuh yang tidak berdaya itu. Namun tiba-tiba, tatkala dalam beberapa detik lagi pisau ali yang berkilat-kilat di timpa sinar matahari akan menghabisi nyawanya, orang musyrik itu meludahi muka Ali tepat mengenai mata, hidung, dan mulutnya. Ali mengurungkan niatnya. tangannya yang memegang pisau di turunkan kembali. Ia sangat jijik dan marah, wajahnya merah padam, dadanya nyaris meledak karena murka. ludah orang itu bukan main busuknya, hampir saja Ali muntah-muntah. yang sangat mengherankan, dalam keadaan darahnya bergolak panas karena merasa di hina, di rendahkan,
Ali bin Abi thalib justru melemparkan pisaunya kesamping, lalu ia segera berdiri dan menyuruh lawannya itu pergi. orang musyrik itu menjadi heran dan terbengong-bengong. " Mengapa engkau melepaskan diriku ? " Kenapa engkau tidak jadi membunuhku ? " Gilakah dirimu, padahal seandainya tadi posisiku sepertimu, pasti kau sudah mampus ? " Kata orang musyrik itu dengan nada tidak percaya. Lalu Ali menjawab : " Untuk membunuhmu bisa kuselesaikan lain kali, " Jawab Ali seraya mengusap debu yang menempel di bajunya. " tetapi, kalau aku membunuhmu sekarang, itu bukan karena Allah semata-mata, melainkan karena aku marah, karena kau ludahi. berbeda dengan sebelumnya saat aku benar-benar bertempur dengan dasar keyakinan untuk membela agama yang benar. Aku tidak mau mengotori tangan dan perjuanganku dengan dasar manusia karena alasan hawa nafsu, betapapun besarnya kemarahanku karena kau hina dengan perbuatanmu meludahi wajahku tadi.
Itulah tadi sekilas cerita perjuangan pahlawan kaum muslimin Ali Bin Abi Thalib semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita ini. Baiklah sahabat Madura sampai di sini dulu postingan kita kali ini sampai jumpa pada postingan berikutnya.والله أعلمُ بالـصـواب
Baca Juga Di Sini : Ajaib Kambing Kurus Bisa Mengeluarkan Susu Yang Sangat Banyak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar